Cerpen: Dia Bikin Aku "illfeel"

Senin, 22 Maret 2010



Sebelum berangkat, kusempatkan bercermin sejenak menyisir rambutku sekali lagi dan memastikan semua telah rapi. Semoga semua berjalan lancar.

Malam ini aku akan makan malam berdua dengan Selena, gadis yang kukenal melaui sebuah chat messenger. Sebelumnya kita memang pernah bertemu tetapi sejak dia jadi teman chat-ku, hubungan kami mulai akrab. Bahkan sekarang kita telah berpacaran.

Setelah 10 menit aku menunggu di restoran, akhirnya dia datang. Hmmm...dengan gaun ungunya dia terlihat anggun. Senyum merekah di bibirnya saat dia melihatku. But...WAIT!!!! Sepertinya ada dua gadis mengekor di belakangnya.

"Hai, Nick. Kenalkan mereka berdua teman dekatku. Ini Margarethdan Lucy."

"Aku Nick." Kataku sedikit getir.

Sebenarnya apa yang dipikirkan Selena? Aku telah menunggu malam ini dan mempersiapkannya dengan sempurna, bayangkan usahaku untuk mem-booking restoran ini pun sia-sia. Ya Tuhan.... Kulihat lagi mereka bertiga, terus mengoceh satu sama lain dan seperti menganggapku tak ada.

Habis sudah kesabaranku. Serbet yang ada di pangkuanku langsung kulempar di atas meja dan pergi meninggalkan restoran tersebut. Walau pun bisa kudengar Selena memanggil, langkah kaki ini tak bisa berhenti.

Keesokan harinya, Joe dan Kevin datang ke rumah. Mereka mengajakku hang out di sebuah cafe favorit kami. Tanpa berpikir panjang, aku mengiyakan ajakan mereka. Kami mulai bercerita tentang cewek masing-masing.

"Aku semakin bingung dengan Nate. Dia selalu mempermainkanku. Padahal kemarin aku telah membeli sebuah cincin tunangan untuknya tapi lihat SMS ini...."
Kevin menyodorkan selularnya...

----I like you...but I don't like you :-(

"Jadi kuputuskan saja dia daripada akan seperti ini terus. Huh!"

"Benar! Aku juga tak bisa memahami Ella. Kemarin saat aku menemuinya di depan apartemen, dia sedang menelpon seseorang, kupikir itu temannya. Kemudian dia tersenyum, hatiku sedikit lega tapi tiba-tiba seorang anak kecil muncul dari arah belakangku. Dia langsung menghampiri Ella mereka berdua masuk ke ruang tamu. Sedangkan aku tak disambutnya sama sekali."

"So...?" Tanya Nick.

"Dia lebih suka bermain dengan sepupunya itu dibanding berdua denganku. She gave him a call!
Bahkan dia tak pernah menelponku. Jadi kemarin aku hanya disuruh menemaninya bermain dengan sepupu kecilnya itu." Kata Joe mengakhiri cerita.

"Entahlah aku tak begitu mengerti tentang wanita. Just like you guys, last night was terrible. That's the worst!"

Kami bertiga kembali meminum latte yang tinggal sedikit itu. Saat meletakkan cangkirku kembali, mataku tak bisa lepas dari siluet menawan yang baru saja melintas di hadapan kami, membuatku, Joe dan Kevin terperangah. Tiga wanita cantik itu membalikkan badan dan melempar senyum genitnya pada kami. Sebuah ide melintas di otak, dan kami segera menyusul mereka untuk berkenalan.

"Ayo kita ajak mereka kenalan, untung pulsaku masih ada. Jadi bisa SMS-an sama mereka, plus bonus 100 SMS dari IM3. Mereka mesti kita dapatkan."

Kami bertiga menghampiri ketiga gadis itu dan berhasil mendapatkan nomor selularnya. Sepertinya semua akan berjalan lancar...yah, semoga saja....

--------------------------------------------------------------------------------------------------
Inspiring song from S.O.S. by Jonas Brothers
Originally written by Me

0 komentar: